Timesnews.co.id| Pacitan – Dari Negara untuk Kesehatan Rakyat Indonesia, Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 280 juta masyarakat Indonesia dalam forum internasional World Government Summit 2025 yang berlangsung di Dubai (13/2) yang dikutip dari saluran Kemenkes RI.
Di hadapan para pemimpin dunia, Presiden menegaskan bahwa Cek Kesehatan Gratis bukan sekadar mengetahui kondisi tubuh, tetapi juga sebagai investasi untuk masa depan Indonesia yang lebih sehat dan produktif
Program Cek Kesehatan Gratis resmi dimulai 10 Februari 2025 serentak di Puskesmas seluruh Indonesia. Tak terkecuali di wilayah kabupaten Pacitan. Selama pelaksanaannya, sudah banyak yang memanfaatkannya. Namun demikian masih banyak yang melakukan pemeriksaan pada waktu sakit saja.
“Memang sebagian besar masyarakat masih banyak yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan pada saat sakit saja, karena juga belum ada keluhan,” terang dr. Daru Mustikoaji, Kepala Dinkes Pacitan pada Rabu, (12/02) yang dikutip dari nasionaldetik.com.
Ada beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang diberikan secara gratis, antara lain:
– Pemeriksaan Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir : pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan bawaan pada bayi baru lahir.
– Pengukuran Pertumbuhan (Berat Badan dan Tinggi Badan) dan Perkembangan (Bagi Balita) : pemeriksaan untuk menyamakan pertumbuhan dan perkembangan balita.
– Pengukuran Tekanan Darah, Gula Darah, dan Fungsi Ginjal : pemeriksaan untuk mendeteksi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.
– Pemeriksaan Indera (Mata dan Telinga): pemeriksaan untuk mendeteksi masalah pada mata dan telinga.
– Pemeriksaan Gigi, Jiwa, dan lain-lain : pemeriksaan untuk mendeteksi masalah pada gigi dan jiwa
Sebagai permulaan, orang yang berhak mendapat pemeriksaan kesehatan secara gratis, adalah orang yang pada hari itu berulang tahun. Program ini merupakan kado pemerintah, kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan.
“Masyarakat yang berulang tahun, cukup datang ke puskesmas dengan membawa kartu identitas KTP atau KK untuk pendaftaran,” ungkapnya
Pemeriksaan sebelum sakit, tentunya akan lebih baik jika ada skrining, atau pemeriksaan terlebih dahulu, untuk mengetahui risiko maupun masalah kesehatan. Selain penyakit bisa dicegah, tentunya tidak menutup kemungkinan dapat meminimalisir biaya kesehatan yang lebih besar.
“Prinsipnya, kalau yang punya risiko bisa dicegah. Yang sudah ada penyakit tidak menjadi lebih berat, dan yang berat tidak menjadi fatal,” pungkas Kadinkes. (Dn)